Sabtu, 17 April 2010

pemandian METRO

Pemandian Metro Kepanjen

InfoKepanjen.com - Di ujung barat kota Kepanjen terdapat sebuah tempat wisata yang bernama Pemandian Metro. Pemandian ini merupakan salah satu tujuan tempat wisata warga Kepanjen sejak jaman dulu.

Pemandian yang terletak diatas sungai metro ini mengambil air dari sumber mata air sehingga terasa lebih segar dan tidak dicampur dengan bahan kimia penjernih seperti umumnya kolam renang yang lain. Pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang dari Dinas Jasa Yasa.

Menurut Pak Santo, salah seorang pelatih renang pada tahun 2009 yang lalu telah dilakukan renovasi pada bagian gazebo dan pendangkalan kolam renang dari kedalaman 350 cm menjadi 180 cm. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kecelakaan dan penyesuaian standart kedalaman kolam.

Kolam yang dibuka untuk umum mulai jam 7 pagi dan setiap pengunjung dikenakan karcis rata-rata Rp 3.000,- saja. Untuk peningkatan kenyamanan, Pemandian Metro 'dikuras' dan dibersihkan pada hari Senin dan Jumat jam 4 sore.

Bagi yang menginginkan sarana rekreasi keluarga pemandian Metro dapat menjadi salah satu pilihan yang murah, menyenangkan dan tentunya menyehatkan badan bagi kita. (H2O)

Jumat, 16 April 2010

sejarah kepanjen

Sejarah Kepanjen versi Japanan

.
InfoKepanjen.com - Berawal dari Panji Pulangjiwo saat datang ke Malang. Diceritakan ada dua versi, yang pertama sebagai pedagang, dan yang kedua sebagai pengungsi karena ada peperangan di Madura. Singkat cerita, Panji akhirnya ingin memperistri Proberetno (Putri Kadipaten Malang).

Di sisi lain, Sumolewo berasal dari Gempol-Porong, dan bekerja di Kadipaten Malang sebagai Aris didaerah Japanan-Malang. Sumolewo mempunyai seorang guru bernama Ki Japar Sodik yang terkenal mumpuni ilmu kanuragannya. Ki Japar Sodik pernah berpesan melarang Sumolewo tidak boleh memperistri Roro Ayu Proboretno, putri dari Adipati Malang. Dan apabila dilanggar, maka akan terjadi kematian yang disebabkan oleh seorang laki-laki dari utara timur yang memakai anting-anting dan berkumis.

Roro Ayu Proboretno adalah seorang gadis yang lincah dan suka ilmu kanuragan. Diceritakan, saat keluarganya menyarankan agar bersedia menikah, Proboretno sering menolak. Karena desakan itulah, akhirnya Proboretno mengajukan syarat yaitu, "Apabila ada seorang lelaki yang bisa mengalahkan kekuaatan ilmu kanuragannya maka sanggup untuk menjadi istrinya".

Akhirnya, Adipati Malang mengumumkan sayembara tersebut. Kabar sayembara sudah tersebar keluar daerah Kadipaten Malang. Karena merasa tertantang, Sumolewo pun bekeinginan untuk mengikuti sayembara tersebut. Sumolewo bertekad untuk melanggar pesan dari gurunya, yakni agar tidak memperistri Roro Ayu Proboretno.

Dia ingin menghidari takdir kematiannya, maka dia membuat aturan untuk melarang orang asing tidak boleh masuk daerah Kadipaten Malang. Apalagi, bagi yang mempunyai ciri-ciri : berasal dari arah utara timur, masih muda dan berkumis. Bila terdapat orang dengan ciri-ciri tersebut, maka akan langsung diberhentikan dan dibunuh di daerah Lawang (daerah tersebut akhirnya dijuluki kali getih).

Tetapi tindakan Sumolewo ini pun tidak berhasil. Raden Panji Pulangjiwo, seseorang dengan ciri-ciri yang disebutkan tadi akhirnya bisa memasuki Kadipaten Malang. Raden Panji pun mengikuti sayembara.

Pada masa pelaksanaan sayembara, Sumolewo ingin melawan Raden Panji. Terjadilah pertempuran yang sengit yang akhirnya dimenangkan oleh Raden Panji. Sumolewo pun meninggal.

Raden Panji akhirnya berkesempatan untuk bertanding kemampuannya dengan Roro Proboretno. Karena kesaktian Raden Panji lebih unggul, Roro Ayu Proboretno terdesak lari dan bersembunyi di Gua Tepi Sungai Brantas (gua bertapanya Proboretno).

Goa ini ditutup dengan batu yang bernama “Nini Growah” yang dipakai untuk bersembunyi waktu perang kesaktian. Meski begitu, persembunyian ini bisa diketahui oleh Raden Panji. Akhirnya sayembara selesai dengan penyerahan Roro Proboretno.

Orang Tua Proboretno Adipati Malang menepati janjinya untuk menikahkan anaknya dengan Raden Panji Pulangjiwo, meski sebenarnya hati mereka menolak dengan kehadirannya Raden Pulangjiwo ini.

Perkawinan antara Raden Panji Pulangjiwo dengan Roro Ayu Proboretno mempunyai keturunan seorang putra Bernama Raden Panji Wulung.

Pada suatu waktu Adipati Malang, mengutus Randen Panji Pulangjiwo untuk menyelesaikan peperangan diluar kota Malang. Tepatnya, di sebelah timur kadipaten Malang. Raden Panji sebagai pimpinan pasukan dalam perang ini.

Pada masa perang, terjadi pertempuran sengit dan tidak seimbang. Akal licik dari kelompok lawan yang tidak suka dengan Raden Panji membuat kabar bohong bahwa Raden Panji telah meninggal dalam pertempuran. Kabar bohong ini didengar oleh istrinya, Putri Proboretno. Akhirnya Proboretno jatuh sakit. Dan pada proses akan dibawa ke Kadipaten, Proboretno akhirnya meninggal dalam perjalanan dan kemudian dimakamkan (sekarang di belakang kantor Diknas Kab Malang).

Lantas terdengar kabar bahwa Raden Panji Pulangjiwo akan segera pulang menuju Kadipati Malang dengan rasa marah karena Proboretno telah meninggal dunia. Adipati Malang pun berupaya untuk menutup akses jalan masuk ke Kadipaden Malang.

Namun, Raden Panji mengambil strategi untuk masuk kadipaten Malang dengan melalui Malang Timur yaitu daerah Kedung Kandang (tempat peliharaan hewan-hewan).

Dengan meninggalnya istrinya, Raden Panji Pulangjiwo tertekan jiwannya. Akhirnya, Adipati Malang menghadapi dan membunuh Raden Panji yang terkenal mahir ilmu kanuragannya dengan memakai akal busuk.

Dengan membuat suatu Panggung Jebakan yang diatasnya adik perempuannya dihias mirip Putri Proboretno. Setelah Raden Panji datang dan tahu istrinya masih hidup maka cepat-cepat mendekat ke perempuan itu. Tepat didekat panggung tersebut terdapat jebakan berupa lubang sumur.

Raden Panji Pulangjiwo akhirnya terjebak dan masuklah ke lubang sumur tersebut. Prajurit-prajurit kadipaten segera membunuhnya. Raden Panji Pulangjiwo meninggal dan dimakamkan di dekat kuburan Putri Proboretno, di Jl. Penarukan Kepanjen-Malang (dekat stasiun Kepanjen).

Dari kisah Raden Panji inilah akhirnya wilayah tersebut dikenal dengan Kepanjian, atau sekarang disebut Kepanjen.

santana hotel

SANTANA HOTEL
Hotel Keluarga Paling Nyaman di Ibukota Kepanjen,
Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia.



Santana Hotel adalah Hotel khusus untuk keluarga dan bisnis yang berdiri megah di Jalan Anjasmoro 37 Kepanjen, Malang. Sebuah lokasi strategis di Jantung Kota Kepanjen, serta tidak berakses langsung dengan kebisingan jalan raya yang menjadikan suasana bertempat tinggal menjadi tenang dan nyaman.

Semua kamar Santana Hotel selalu bersih, indah dan terawat dengan baik.
Santana Hotel ditunjang beragam fasilitas yang lengkap dan memadai
sebagai bentuk pelayanan terbaik.





Santana Restaurant akan selalu menyajikan
menu-menu istimewa khas Santana Hotel yang
dijamin kelezatannya dan 100 % halal.










Santana Hall Cafe & Lesehan yang luas, indah, megah, aman, nyaman, dilengkapi fasilitas panggung, layar lebar dan sound system sangat cocok untuk segala event, seperti : wedding party, ulang tahun, acara kantor, seminar, event musik,
maupun acara lainnya.



Santana Bilyard untuk Anda yang ingin bermain
dan berolahraga bilyard (nine ball & bola 15).


Santana Gymnastic adalah sanggar senam
yang luas, bersih, indah, exclusive dan tertutup.
Anda bisa mengikuti program rutin
senam (aerobic dan body language)
yang telah diikuti oleh banyak orang.



Pemandangan Kota Kepanjen bila dilihat dari Lantai 3 Santana Hotel.



Di Santana Hotel juga terdapat fasilitas Musholla,
sarana ibadah yang indah, suci, bersih dan terawat.













Kini kami mengundang Anda menjadi bagian
dari kenyamanan dan kemewahan Santana Hotel
dan berbagai fasilitasnya.